Terletak di tengah-tengah hamparan wilayah Kecamatan Buluspesantren, Desa Ampih menjelma menjadi sebuah entitas desa yang dinamis di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah. Posisinya yang stategis, bukan di pesisir namun juga tidak terlalu jauh dari pusat ibu kota kabupaten, menjadikan desa ini memiliki karakteristik unik sebagai penopang kawasan agraris sekaligus penyangga aktivitas sosial dan ekonomi di sekitarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi "Kecamatan Buluspesantren dalam Angka", Desa Ampih merupakan salah satu dari 21 desa yang membentuk wilayah administratif kecamatan tersebut. Lokasinya yang berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat kota Kabupaten Kebumen menjadikannya salah satu desa yang memiliki aksesibilitas relatif mudah, mendukung pergerakan barang, jasa dan masyarakat.

Geografi dan Wilayah Administrasi

Secara geografis, Desa Ampih berada di wilayah dataran rendah yang menjadi ciri khas sebagian besar Kabupaten Kebumen bagian selatan. Topografi ini sangat mendukung kegiatan pertanian, yang menjadi tulang punggung perekonomian warganya.

Luas wilayah Desa Ampih secara spesifik tidak tercatat dalam data publik yang tersedia, namun desa ini merupakan bagian dari total luas Kecamatan Buluspesantren yang mencapai 48,77 km². Kecamatan ini sendiri memiliki lahan sawah seluas 2.089 hektar dan lahan bukan sawah seluas 2.788 hektar. Desa Ampih berkontribusi terhadap lanskap agraris ini, dengan sebagian besar wilayahnya dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian tanaman pangan.

Adapun batas-batas wilayah Desa Ampih, berdasarkan informasi dari desa tetangga, diketahui berbatasan langsung dengan Desa Indrosari di sebelah utara. Sementara itu, batas-batas lainnya di sebelah timur, selatan, dan barat diapit oleh desa-desa lain dalam lingkup Kecamatan Buluspesantren, yang secara kolektif berbatasan dengan Kecamatan Kebumen di utara, Kecamatan Ambal di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Kecamatan Klirong di barat.

Demografi dan Pemerintahan

Berdasarkan data kependudukan Kabupaten Kebumen per semester II tahun 2019, jumlah penduduk Desa Ampih tercatat sebanyak 2.539 jiwa. Angka ini terdiri dari 1.297 penduduk laki-laki dan 1.242 penduduk perempuan. Data yang lebih mutakhir belum tersedia secara publik, namun angka ini memberikan gambaran dasar mengenai skala kependudukan di desa tersebut. Dengan data populasi tersebut dan tanpa adanya data luas wilayah yang pasti, kepadatan penduduk Desa Ampih belum dapat dihitung secara akurat.

Roda pemerintahan di Desa Ampih dijalankan oleh seorang Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Berdasarkan berita yang dilansir oleh media lokal pada akhir tahun 2019, jabatan Kepala Desa diemban oleh Nur Sodik, yang terpilih melalui proses Pemilihan Kepala Desa Pengganti Antar Waktu (PAW). Di bawah kepemimpinan pemerintah desa, berbagai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dijalankan, termasuk pengelolaan administrasi, infrastruktur, dan sosial kemasyarakatan. Keamanan dan ketertiban wilayah turut didukung oleh sinergi dengan aparat dari Koramil 13/Buluspesantren dan Polsek Buluspesantren, yang terpantau aktif dalam kegiatan pengamanan di desa.

Potensi Ekonomi dan Pembangunan

Sektor pertanian merupakan urat nadi perekonomian Desa Ampih. Lahan yang subur dimanfaatkan oleh sebagian besar penduduk untuk menanam padi dan komoditas palawija lainnya, yang menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak keluarga. Aliran air yang memadai dari sistem irigasi menopang kegiatan pertanian sepanjang tahun.

Seiring dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, Desa Ampih juga menggerakkan pilar ekonomi lainnya melalui lembaga desa. Sebuah studi mengenai peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kecamatan Buluspesantren menyebutkan keberadaan BUMDes "Berkarya" di Desa Ampih. Lembaga ini didirikan dengan tujuan mengelola potensi desa dan meningkatkan pendapatan asli desa (PADes) serta memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat. Fokus utama BUMDes di wilayah ini secara umum ialah pada sektor pertanian, baik dalam hal pengelolaan maupun pemasaran hasil.

Selain BUMDes, inisiatif ekonomi berbasis kelompok juga pernah digagas di desa ini. Pada tahun 2018, sebuah proposal untuk membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) bernama "HARAPAN SEJAHTERA 5" telah diajukan. Kelompok ini direncanakan untuk bergerak di bidang jasa distribusi sembako dalam format e-warung, yang bertujuan untuk memberdayakan keluarga penerima manfaat dan memudahkan akses terhadap kebutuhan pokok. Meskipun perkembangan terkini dari BUMDes dan KUBE ini memerlukan konfirmasi lebih lanjut, keberadaan inisiatif tersebut menunjukkan adanya semangat kewirausahaan dan pemberdayaan ekonomi di tingkat akar rumput.

Meski tidak memiliki objek wisata bahari unggulan seperti beberapa desa tetangganya yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, masyarakat Desa Ampih turut berpartisipasi dalam melestarikan tradisi lokal. Salah satunya yaitu tradisi "Gerobakan" yang rutin digelar saat perayaan Syawalan (Idul Fitri). Tradisi ini menjadi ajang silaturahmi dan hiburan rakyat yang melibatkan partisipasi dari berbagai desa di Kecamatan Buluspesantren. Keterlibatan ini menunjukkan bahwa Desa Ampih merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat di wilayahnya.

Dengan lokasi yang strategis, fondasi pertanian yang kuat, serta adanya inisiatif kelembagaan ekonomi desa, Desa Ampih memiliki potensi besar untuk terus maju. Optimalisasi pengelolaan BUMDes, pengembangan produk turunan pertanian, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi kunci untuk mengakselerasi pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang.